Beranda | Artikel
Sedekah Melapangkan Dada dan Menentramkan Hati
Rabu, 26 Desember 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Sedekah Melapangkan Dada dan Menentramkan Hati merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Kitab Aktualisasi Akhlak Muslim yang sangat penting untuk diketahui oleh setiap muslim. Kajian ini disampaikan pada 25 Rabbi’ul Awwal 1440 H / 03 Desember 2018 M.

Kajian Tentang Sedekah Melapangkan Dada dan Menentramkan Hati – Aktualisasi Akhlak Muslim

Bersedekah dan berbagi didalam kehidupan ini akan melapangkan dada kita. Dada yang sempit akan terasa lapang, hati yang gundah akan merasa tenteram. Apapun bentuk sedekahnya, apapun yang kita bagi kepada sesama, itu akan mendatangkan ketenangan jiwa dan juga melapangkan dada. Kita akan terbebas dari belitan sifat tamak dan bakhil. Dua sifat yang sangat buruk.

مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ ﴿١٢﴾

yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa,” (QS. Al-Qalam[68]: 12)

Menghalangi perbuatan baik disini maksudnya yaitu tidak mau bersedekah.

وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ ﴿٧﴾

dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” (QS. Al-Ma’un[107]: 7)

Itu sifat orang-orang yang Allah katakan sebagai orang yang mendustakan agama. Orang-orang yang penuh dosa. Yaitu orang yang menahan hartanya dan tidak mau berbagi kepada sesama. Maka dengan bersedekah hati akan terasa lapang. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengumpamakan orang yang bakhil dan orang yang dermawan itu seperti dua orang yang mengenakan baju yang terbuat dari besi dari dada sampai ke betis.

الْبَخِيلِ وَالْمُنْفِقِ كَمَثَلِ رَجُلَيْنِ عَلَيْهِمَا جُبَّتَانِ مِنْ حَدِيدٍ مِنْ ثُدِيِّهِمَا إِلَى تَرَاقِيهِمَا فَأَمَّا الْمُنْفِقُ فَلَا يُنْفِقُ إِلَّا سَبَغَتْ أَوْ وَفَرَتْ عَلَى جِلْدِهِ حَتَّى تُخْفِيَ بَنَانَهُ وَتَعْفُوَ أَثَرَهُ وَأَمَّا الْبَخِيلُ فَلَا يُرِيدُ أَنْ يُنْفِقَ شَيْئًا إِلَّا لَزِقَتْ كُلُّ حَلْقَةٍ مَكَانَهَا فَهُوَ يُوَسِّعُهَا وَلَا تَتَّسِعُ

Perumpamaan bakhil (orang pelit bershadaqah) dengan munfiq (orang yang suka berinfaq) seperti dua orang yang masing-masing mengenakan baju jubah terbuat dari besi yang hanya menutupi buah dada hingga tulang selangka keduanya. Adapun orang yang suka berinfaq, tidaklah dia berinfaq melainkan bajunya akan melonggar atau menjauh dari kulitnya hingga akhirnya menutupi seluruh badannya sampai kepada ujung kakinya. Sedangkan orang yang bakhil, setiap kali dia tidak mau berinfaq dengan suatu apapun maka baju besinya akan menyempit sehingga menempel ketat pada setiap kulitnya dan ketika dia mencoba untuk melonggarkannya maka dia tidak dapat melonggarkannya” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini adalah suatu kinayah, bagaimana kelapangan hati, ketentraman hati, kelapangan dada yang diraih oleh orang-orang yang bersedekah. Hingga kungkungan harta dunia itu tidak membuat dadanya sempit, tidak membuatnya galau. Karena harta, bagaimanapun dia akan lepas dari tangan kita. Hanya saja lepasnya kemana, itu yang berbeda. Ada yang melepasnya untuk nafsu syahwatnya, ada yang melepas hartanya untuk hura-hura, ada yang harta itu terlepas darinya karena dirampas orang, ada yang terlepas darinya karena kehidupannya telah habis. Harta itu pasti akan beranjak dari kita, dia tidak berhenti. Allah pergilirkan terus ditangan manusia.

Maka orang-orang yang memelihara dirinya dari sifat kikir, merekalah orang-orang yang muflihun. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

…وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿٩﴾

“…Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung” (QS. Al-Hasyr[59]: 9)

Dia mendapatkan kelapangan hati, kelapangan dada, ketentraman jiwa. Dia tidak terkungkung dengan hartanya itu. Orang yang kikir, bakhil, tentunya dia tidak ingin hartanya itu berpindah ke tangan orang lain atau lepas darinya. Sementara mau tidak mau harta itu akan lepas darinya. Maka coba lihat orang yang bakhil membelanjakan hartanya. Dengan berat hati dan dengan perkiraan yang sangat-sangat detil. Hingga dia tidak mau rugi sepeser pun dari hartanya itu. Bahkan ada orang yang saking pelitnya, untuk kebutuhan dirinya sendiri saja dia tidak mau keluarkan hartanya. Ada orang yang rela dia lapar bahkan sampai jatuh sakit dari pada harus mengeluarkan uangnya. Itu saking bakhilnya. Sehingga sempit hidupnya. Dia begitu takut hartanya hilang darinya. Padahal harta itu pasti harus berpindah tangan dengan berbagai macam cara.

Bisa saja Allah mengambil harta itu darinya dan memindahkannya ke tangan orang lain. Itu adalah perkara yang mudah bagi Allah.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّـهِ ۖ وَاللَّـهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ ﴿١٥﴾ إِن يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ ﴿١٦﴾ وَمَا ذَٰلِكَ عَلَى اللَّـهِ بِعَزِيزٍ ﴿١٧﴾

Hai manusia, kalianlah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.  Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.” (QS. Fatir[35]: 15 – 17)

Melenyapkan kita saja Allah mampu dan mudah untuk melakukannya, apalagi melenyapkan apa yang ada di tangan kita. Apabila ingin mencabut sebuah harta dari seseorang, maka itu sangat mudah. Allah subhanahu wa ta’ala mengabarkan:

قُلِ اللَّـهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاءُ وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٢٦﴾

Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Ali-Imran[3]: 26)

Tidak ada orang yang lebih kaya dari pada seorang raja yang mepunyai negeri. Tapi kalau Allah subhanahu wa ta’ala berkehendak untuk mencabutnya, itu mudah bagi Allah subhanahu wa ta’ala. Maka bagaimanapun harta itu akan pergi dan berpindah tangan ke tangan orang lain.

Simak pada menit ke – 12:03

Simak Penjelasan Lengkap dan Download MP3 Kajian Tentang Sedekah Melapangkan Dada dan Menentramkan Hati – Aktualisasi Akhlak Muslim

Mari turut bagikan hasil rekaman ataupun link kajian yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Google+ yang Anda miliki, agar orang lain bisa turut mengambil manfaatnya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv

Pencarian: manfaat sedekah menurut islam, manfaat sedekah dalam islam, manfaat sedekah anak yatim, manfaat sedekah setiap hari, manfaat sedekah bagi kesehatan, manfaat sedekah yusuf mansur, manfaat dari sedekah, manfaat sedekah di hari jumat, manfaat sedekah ke anak yatim, manfaat sedekah tiap hari, manfaat sedekah kepada orang tua, manfaat sedekah dan infaq, manfaat sedekah subuh, manfaat sedekah rombongan, manfaat sedekah makanan, manfaat sedekah ke masjid, cara manfaat sedekah yusuf mansur, apa manfaat sedekah, manfaat sedekah di bulan ramadhan, manfaat sedekah menurut islam, manfaat sedekah dalam islam, manfaat sedekah anak yatim, manfaat sedekah setiap hari, manfaat sedekah bagi kesehatan, manfaat sedekah yusuf mansur, manfaat dari sedekah, cara menentramkan hati, cara menentramkan hati dan pikiran, cara menentramkan hati menurut islam, menentramkan hati dan pikiran


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/45538-sedekah-melapangkan-dada-dan-menentramkan-hati/